Hari Kamera Lubang Jarum Sedunia di Tengah Wabah Virus Corona

Hari Kamera Lubang Jarum Sedunia di Tengah Wabah Virus Corona

Setiap 26 April, setiap tahunnya diperingati sebagai world wide pinhole day (WWPD) atau hari kamera lubang jarum sedunia. Di tengah kondisi pandemi virus corona, bagaimana para fotografer kamera lubang jarum merayakannya?

KONDISI tahun ini benar-benar berbeda. Hari Kamera Lubang Jarum Sedunia yang biasa diperingati dengan beruru foto dengan kamera kaleng, tidak bisa lagi dilaksanakan di tengah social-physical distancing. Namun, kreativitas selalu menemukan ruangnya. Sekalipun hanya berkarya dari rumah.

Hari Kamera Lubang Jarum Sedunia memang identik dengan berburu foto dan mengugah ke situs internasional pinholeday.org, sebuah website yang menjadi pusat dari pengiriman karya.

\"\"

Pegiat fotografi Kota Cirebon termasuk yang setiap tahunnya tidak pernah absen mengirimkan karyanya di situs ini. Meski tahun ini terasa berbeda dan dirasa perlu kreativitas lebih mengingat proses pembuatan karya hanya bisa dilakukan di rumah.

“Tantangannya beda, kebetulan saya sendiri baru tahun ini ikut. Jadi proses kreatifnya memang harus benar-benar dipikirkan,” ujar Vitasari, anggota Klub Fotografi Klise Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ).

\"\"

Lantaran di rumah saja, benda-benda yang diabadikan lebih banyak pada objek kecil. Seperti mainan atau benda-benda yang menarik dan bisa menjadi fotografis.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Klise UGJ biasanya memilih mengirimkan karya berubah landmark Kota Cirebon yang diabadikan dalam jepretan kamera lubang jarum. “Memotret dengan kamera lubang jarum ini memang ujian kreativitas, kesabaran dan kekuatan imajenasi kita pada hasil yang diinginkan. Memang sering gagal, tapi terus dicoba. Ya di situ letak kita keseruan eksplorasinya,” kata Vitasari.

Salah satu pegiat fotografi, Wenda mengaku, setiap tahunnya world wide pinhole day sudah menjadi tradisi yang tidak pernah terlewatkan. Untuk Cirebon sendiri, pengiriman karya nyaris tidak pernah putus sejak 2008.

\"\"

Dijelaskan dia, kamera lubang jarum adalah prinsip paling sederhana dari seni memotret. Media yang digunakan hanya kaleng bekas yang telah diberi lubang kecil, dan kertas foto. Sementara proses memotret dilakukan dengan membuka lubang kecil pada kaleng selama waktu tertentu. Yang merupakan analogi dari diafragma kamera.

Tantangan memotret menggunakan kaleng tentu saja pada memerkirakan waktu membuka lubang bidik pada kaleng. Sebab, kamera sederhana ini hanya mengandalkan proses perekaman cahaya tanpa pengaturan kecepatan (shutter speed) layaknya kamera digital/analog. (ade)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: